Thursday, September 6, 2018

Dukungan jor-joran Gubernur Papua untuk Jokowi

Dukungan jor-joran Gubernur Papua untuk Jokowi

Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Keputusan Lukas ini berseberangan dengan partainya, Partai Demokrat yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Akibat keputusannya Lukas terancam sanksi berat, namun itu tidak membuat nyali Lukas ciut. Dia secara jor-joran memberikan dukungan kepada Jokowi dan memastikan Jokowi akan menang di tanah Papua. Berikut ini dukungan Lukas untuk Jokowi-Ma'ruf:

1. Jokowi Presiden yang paham Papua
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua ini punya alasan tersendiri sehingga memilih beda sikap dengan partainya. Dia mengungkapkan, Jokowi lebih memahami persoalan yang dihadapi Papua ketimbang calon presiden lain. Jokowi, lanjut dia, juga bisa menyelesaikan masalah yang menimpa Papua selama ini.

"Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua. Ini kami catat. Siapa pun presiden, tapi saat ini yang terbaik Jokowi. Dia sudah lihat masalah kita banyak di Papua. Semua permasalahan di Papua dia memahami. Selama ini orang Jakarta tidak tahu, tapi Jokowi sudah memahami bahwa ternyata Papua lebih susah," jelasnya.

2. Lukas: 3 Juta suara ke Jokowi
Lukas Enembe memastikan seluruh kader Partai Demokrat di Papua mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. "Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekjen (Demokrat), ini semua kader Demokrat, baik bupati semua dukung Jokowi. Sudah saya kasih tahu begitu," kata Lukas Enembe di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).

Bahkan, Lukas menjamin suara warga Papua akan memilih Jokowi. "3 juta suara kita kasih semua ke Jokowi," kata Lukas.

3. Tidak takut dipecat
Akibat mendukung Jokowi-Ma'ruf, Lukas terancam terkena sanksi pemecatan sebagai kader Partai Demokrat. Lukas sendiri tidak takut terhadap sanksi yang akan diberikan, dia mengatakan siap menerima sanksi apapun termasuk dipecat.

"Saya dukung Jokowi. Tidak ada urusan, tidak ada urusan dengan partai. Sanksi silakan saja," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).

4. Sanksi berat untuk Lukas
Bagaimana komentar Demokrat? Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Lukas Enembe terancam sanksi berat. Lukas Enembe dianggap tak patuh pada keputusan partai untuk mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Ya tentunya kan ada aturan yang baku di partai. Tergantung dari pada bobot kesalahannya kalau dianggap salah," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).
Location: Indonesia

0 comments:

Post a Comment