Wednesday, September 5, 2018

Penjelasan Sederhana Mengapa Dolar Bisa Naik Tinggi

Penjelasan Sederhana Mengapa Dolar Bisa Naik Tinggi

1. Berimbas dari krisis Argentina
Anjloknya nilai mata uang berimbas dari krisis Argentina. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, masalah krisis Argentina tak hanya melemahkan rupiah, tapi juga mayoritas mata uang di Asia Tenggara, seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand.

Krisis Argentina ini langsung membuat pelaku pasar gelisah dan mata uang melemah karena depresiasi peso Argentina mencapai 40 peso dari dolar AS. Hal ini membuat bank sentral Argentina, The Central Bank of the Argentine Republic, mengucurkan cadangan devisa dalam jumlah tinggi untuk menstabilkan peso.

Bahkan, Presiden Argentina Mauricio Macri sampai mengajukan pinjaman USD50 miliar kepada Organisasi Dana Moneter Internasional (Intenational Monetary Fund/IMF). Dampak krisis Argentina ini juga tidak terlalu signifikan terhadap ekonomi Indonesia, bila dibandingkan dengan gejolak ekonomi Turki beberapa waktu lalu.

2. Karena suku bunga The Federal Reserve
Pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan tetap menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap ekonomi AS yang sehat dan isyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga. Langkah itu akan tetap dilakukan meski Presiden AS Donald Trump kritik terhadap biaya pinjaman lebih tinggi.

The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneter pada 2015 telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2018. Diperkirakan kenaikan suku bunga lagi pada September dan Desember.

Pihaknya percaya kalau kenaikan suku bunga secara bertahap ini tetap sesuai dengan kondisi ekonomi.

3. Cara atasi nilai rupiah anjlok dengan kurangi impor
Sri Mulyani menjelaskan, untuk melindungi fundamental ekonomi domestik, pemerintah telah mengambil beberapa keputusan yang cukup berani. Salah satunya adalah upaya menyelamatkan defisit neraca perdagangan dengan cara mengurangi impor agar Rupiah bisa kembali terdongkrak.

Adapun kebijakan tersebut berupa penyesuaian tarif pajak penghasilan (PPh) impor untuk 900 komoditas impor. Aturan akan segera diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). "Besok pagi akan lakukan penerbitan PMK dalam rangka atur impor barang konsumsi," ujarnya.

Dia berharap dengan dikeluarkannya PMK tersebut dapat mengurangi celah antara impor dan ekspor yang saat ini cukup jauh.

4. Pemerintah meminta devisa hasil ekspor bawa pulang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta para pengusaha untuk membawa pulang Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke Tanah Air. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Direktur Statistik Bank Indonesia (BI), Tutuk Cahyono memgatakan bahwa aturan mengenai DHE sendiri sudah ada sejak lama.

Dia menjelaskan, DHE yang dibawa pulang ke Tanah Air akan sangat berpengaruh terbadap nilai tukar Rupiah yang saat ini masih terdepresiasi atau melemah. Setiap devisa yang masuk, bahkan devisa Utang Luar Negeri (ULN) bisa menenangkan fluktuasi Rupiah sebab bisa memenuhi supply current account deficit (CAD).

"Defisit kan harus dibaiayai, bisa dari ULN, DHE dan sebagainya. Inilah kita terus lakukan, pendekatan ke perusahaan," ujarnya.
Location: Indonesia

0 comments:

Post a Comment