Sunday, September 23, 2018

300 Purnawirawan Jenderal TNI dukung Prabowo-Sandiaga

300 Purnawirawan Jenderal TNI dukung Prabowo-Sandiaga

300 Purnawirawan Jenderal TNI mendeklarasikan diri mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. Deklarasi itu dilakukan dalam acara diskusi dengan 300 Jenderal Purnawirawan dan para intelektual yang bertemakan 'Ekonomi Kerakyatan sebagai Solusi Tatanan Ekonomi Indonesia dan Global' di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).

"Maka pada hari ini, di tempat ini kita punya satu semangat untuk membulatkan tekad untuk berjuang bersama, menyatukan hati akan saling bergandeng tangan secara erat dan kuat untuk memberikan dukungan penuh kepada prabowo Subianto," kata Marsekal TNI (Purn) Imam sufa'at.

Imam mengatakan, para purnawirawan Jenderal sudah melihat kemampuan Prabowo dan juga gagasannya. Menurut dia apa yang dilakukan Prabowo bisa menjadi harapan baru bagi Indonesia.

"Hari ini kita sudah melihat kemampuan calon presiden kita Prabowo Subianto meluangkan gagasannya dengan tema ekonomi kerakyatan sebagai solusi tatanan ekonomi Indonesia dan global, kita berikan harapan baru tentang masa depan indonesia yang adil, damai, dan sejahtera," ungkapnya.

Dukungan itu langsung menuai respon dari Prabowo yang juga sedang hadir dalam acara tersebut. Dia mengaku tidak menyangka para purnawirawan Jenderal akan mendukungnya maju Pilpres 2019.

"Saya tidak berharap, karena ingin menghromati kebebasan saudara-saudara, tetapi dengan pernyataan sikap ini saya menerimanya sebagai suatu penugasan. Suatu kehormatan yang sangat besar," ucap Prabowo.

Adanya dukungan dari 300 jenderal yang sudah pensiun ini, Prabowo merasa bersyukur. Dia pun bertekad untuk memberikan seluruh kekuatan, pikiran demi merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia.

"Terimakasih atas kepercayaan saudara-saudara, kehormatan yang sangat besar bagi saya, perjuangan kita inilah pertempuran kita terakhir merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia. Terimakasih," tandasnya.

Tolak masuk timses, Khofifah pakai jaringan santri dan kiai menangkan Jokowi

Tolak masuk timses, Khofifah pakai jaringan santri dan kiai menangkan Jokowi

Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa mengaku siap berjuang memenangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di wilayahnya. Namun Khofifah tidak bersedia dimasukkan ke dalam struktur tim pemenangan.

"Saya sejak awal memohon untuk tidak masuk dalam tim pemenangan baik pusat maupun daerah," ujar Khofifah saat menghadiri rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).

Menurut Khofifah, memenangkan Jokowi-Ma'ruf di wilayah Jawa Timur tidak perlu masuk tim pemenangan. Dia mengaku telah memiliki strategi khusus yakni dengan mengoptimalkan jaringan yang sudah ada dan pernah dipakai saat Pilkada Jawa Timur kemarin.

"Kan kami ini punya jejaring yang Insya Allah lebih strategis jikalau kami tidak perlu masuk di dalam tim pemenangan resmi. Jadi akhirnya teman-teman mengoordinasikan melalui relawan-relawan yang mereka putuskan itu jaringan kiai, santri nasional," tuturnya.

Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah mengaku banyak memiliki jaringan, utamanya kalangan ulama dan santri di Jawa Timur. Dia merasa akan lebih leluasa mengoptimalkan jaringan tersebut apabila tidak masuk ke tim pemenangan.

"Rasanya ini lebih memungkinkan untuk memaksimalkan semua jaringan yang kita punya dan tidak hanya terbatas di Jatim, karena kita semua akan bersinergi untuk memenangkan Pak Jokowi-Ma'ruf," ucap Khofifah.

Saturday, September 22, 2018

Hina Megawati, Ma'ruf dan TGB, Ustaz Yahya Waloni dipolisikan

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melaporkan Ustaz Yahya Waloni ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas dugaan penghinaan terhadap cawapres KH Ma'ruf Amin, Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hina Megawati, Ma'ruf dan TGB, Ustaz Yahya Waloni dipolisikan

Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding merasa terganggu dengan beberapa ucapan dari Ustaz Yahya Waloni. Dia pun mengutip beberapa ucapan yang dinilai melanggar Undang-Undang ITE Pasal 28 ayat 2.

"Pertama yang menyinggung Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Misalnya biang kerok masalah di Indonesia dilakukan oleh nenek di Jakarta namanya Ibu Megawati. Kita doain supaya cepat mati," ucap Karding menirukan ucapan Ustaz Yahya Waloni, di Gedung Bareskrim Polri, Jumat (21/9).

Kedua, pernyataan Ustaz Yahya Waloni yang ditujukan ke cawapres KH Ma'ruf Amin. Pernyataan Ustaz Yahya Waloni yakni sudah uzur, sudah mau mati tetapi berambisi mau jadi wakil presiden.

Lalu pernyataan Ustaz Yahya Waloni yang ditujukan ke TGB. Yahya, kata Karding mengganti singkatan Tuan Guru Bajang menjadI Tuan Guru Bajingan.

"Ini jelas melanggar pasal 28 UU ITE, artinya seseorang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan luaskan informasi yang mengandung unsur permusuhan dan kebencian," ucap Karding.

"Tidak sepatutnya tokoh seperti KH Ma'ruf Amin, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, dan Megawati Soekarnoputri diserang dengan nada nyiyir atau menghina," tambah dia.

Menurut dia, orang seperti Ustaz Yahya Waloni mesti diberi pelajaran supaya sadar hukum. "Tidak boleh ada orang seperti ini. Dia itu tokoh masyarakat sampaikan di satu majelis. Ini kan berbahaya bagi bangsa, masyarakat dan kesatuan kita," ungkap dia.

Karenanya hari ini, Abdul Kadir Karding atas nama Sekretaris Jenderal PKB melaporkan Ustaz Yahya Waloni dengan membawa bukti berupa flashdisk yang di dalamnya berisikan video Ustaz Yahya Waloni.

Laporan Karding tercatat dengan nomor LP / B // 1176// IX / 2018 / BARESKRIM tertanggal 21 September 2018.

Sekedar informasi, Yahya Waloni mengisi ceramah di Masjid Al Fida Muhammadiyah, Pekanbaru, Riau pada 9 September 2018. Dalam pembahasannya, dia sempat menyinggung Ma'ruf Amin yang haus kekuasaan, TGB sebagai singkatan Tuan Guru Bajingan, dan mendoakan Megawati Soekarnoputri disegerakan meninggal dunia.

Jokowi-Ma'ruf dapat nomor urut 1, Prabowo-Sandiaga nomor 2

Jokowi-Ma'ruf dapat nomor urut 1, Prabowo-Sandiaga nomor 2

Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat nomor urut 1 setelah melakukan pengundian di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (21/9) malam. Penantangnya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 2.

Rangkaian pengundian nomor urut dimulai dengan pengambilan nomor urut undian yang dilakukan oleh para cawapres. Ada 10 bola berisi angka 1 sampai dengan 10. Cawapres Sandiaga dan Cawapres Ma'ruf Amin maju mengambil satu bola dari dalam toples secara bersamaan. Setelah dibuka, Sandi mendapat nomor 1, sedangkan Ma'ruf mendapat nomor 10.

Karena Sandi mendapat nomor 1, Prabowo berhak mengambil nomor urut terlebih dahulu. Prabowo kemudian mengambil satu tabung, sebelum Prabowo sempat membuka tabung, Ma'ruf sempat membaca doa yang ditanggapi amin oleh para hadirin. Capres Jokowi kemudian mengambil tabung yang tersisa.

Saat dibuka, secara bersamaan, Prabowo mendapat kertas bertuliskan angka nomor 2 dan Jokowi mendapat nomor urut 1.

"Nomor 1 pasangan Bapak Jokowi dan Bapak Kiai Ma'ruf Amin. Nomor 2 Bapak Prabowo dan Sandiaga Salahuddin Uno," kata Ketua KPU Arief Budiman.

Para pimpinan partai yang hadir bersorak dan bertepuk tangan. Ketua KPU dan komisioner KPU kemudian menyerahkan plakat yang berisi nomor urut kepada kedua pasangan capres-cawapres.

Friday, September 21, 2018

3 Kriteria yang cocok jadi wagub DKI versi Anies Baswedan

3 Kriteria yang cocok jadi wagub DKI versi Anies Baswedan

Siapa yang akan menjadi mendamping Gubernur DKI Anies Baswedan dalam memimpin ibu kota masih belum jelas. Sejumlah nama dari Gerindra dan PKS sudah beredar lama di publik. Tapi belum mengerucut.

Dalam beberapa kesempatan, Anies juga enggan menyampaikan siapa yang cocok menjadi wagub DKI mendampingi dirinya. Ia hanya membeberkan kriteria yang pantas menjadi wagub DKI. Berikut kata Anies Baswedan:

1. Tak jadikan Jakarta sebagai lahan politik
Anies sangat berharap wakilnya nanti tak menjadikan Jakarta sebagai ladang politik. Jakarta adalah ibu kota negara, semua ada di Jakarta.

"Jakarta tidak dipandang sebagai sekadar arena politik karena ini disorot banyak, tapi dipandang sebagai tempat bekerja membuat perubahan di Jakarta," kata Anies.

2. Bisa kerja keras dan fokus urus Jakarta
Selain itu, Anies juga menginginkan calon wakilnya pekerja keras. Selain itu juga fokus dalam bekerja.

"Yang penting di Jakarta harus mau kerja keras, harus kerja tuntas dan siap untuk all out tidak memikirkan lain-lain. Fokus konsentrasi di sini," kata Anies.

3. Punya visi misi yang sama
Tak hanya itu saja, Anies juga ingin wakilnya nanti punya kesamaan visi dan misi. Visinya yaitu membuka kesetaraan kesempatan begi semua di Jakarta. Tentang keadilan sosial di Jakarta. Dan berpihak pada orang banyak dengan prinsip keadilan.

"Kriteria umum seperti itu yang saya harapkan, mudah mudahan ini jadi pertimbangan parpol," kata Anies.

Nama-nama kejutan masuk dalam timses Prabowo-Sandi

Pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Sandi telah merilis sejumlah nama yang masuk dalam timses pemenangan pada Pilpres 2019. Ada nama-nama kejutan masuk dalam timses.

Nama-nama kejutan masuk dalam timses Prabowo-Sandi

Menurut Sekjen PAN, Eddy Soeparno, jumlah tim kampanye sebanyak ada 800 orang. Nama koalisi Prabowo-Sandi adalah Indonesia Adil Makmur. Berikut orang-orang baru yang dipilih masuk timses Prabowo-Sandi:

1. Dahnil Anzar Simanjuntak
Dari Muhammadiyah, nama Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak disebut telah masuk dalam struktur timses Prabowo-Sandi. Bahkan, Dahnil akan menjalankan tugas sebagai Koordinator Juru Bicara. Dahnil membenarkan kabar tersebut.

"Saya memutuskan untuk menerima ajakan Pak Prabowo Subianto dan Mas Sandi S Uno untuk bersedia menjadi Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Sandi," kata Dahnil.

Dahnil mengatakan keputusannya merapat ke kubu Prabowo-Sandi telah dikonsultasikan kepada pihak keluarga dan pengurus Muhammadiyah. "Setelah melalui istikhoroh berdoa minta petunjuk Allah SWT dan berdiskusi panjang dengan keluarga, sahabat dan para senior di Muhammadiyah dan di luar Muhammadiyah," katanya.

2. Prabowo tunjuk langsung Neno Warisman
Selain Dahnil ada nama Neno Warisman. Selama ini Neno belakangan dikenal sebagai penggerak tagar #2019gantipresiden. Neno masuk timses Prabowo-Sandi sebagai wakil ketua.

Sandiaga mengatakan Neno menjadi wakil ketua timses karena ditunjuk langsung oleh Prabowo. Menurutnya, nantinya Neno akan menyerukan Prabowo-Sandi presiden bukan lagi #2019GantiPresiden. "Kalau Neno sudah diminta langsung Pak Prabowo. Karena walaupun mbak Neno sudah mulai hastag #2019GantiPresiden, sekarang kan penetapan nih, kalau penetapan itu kan ganti presidennya Prabowo-Sandi," kata Sandi.

3. Ulama dari GNPF-U
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan beberapa ulama dari GNPF dan Alumni 212 masuk dalam tim kampanye Prabowo-Sandi. Menurutnya, masuknya para ulama GNPF adalah bentuk dukungan nyata.

"Ulama yang mewakili GNPF, PA 212, maupun ulama-ulama tokoh lainnya yang senior di negeri ini," ujarnya.

Para ulama yang masuk dalam tim kampanye ini di antaranya Abdul Rosyid, Muhammad Al Khaththath, dan Yusuf Martak. "Jadi cukup banyak yang menjadi bagian dari timses ini," katanya.

Tuesday, September 18, 2018

Rajin ibadah, Sandiaga disebut masuk kategori ulama

Rajin ibadah, Sandiaga disebut masuk kategori ulama

Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayar Nur Wahid mengatakan bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno termasuk dalam golongan Ulama. Hal itu dilihat berdasarkan pedoman surat As Syura dan Al-Fatih di Al-Quran.

"Kedua-duanya justru ulama itu tidak terkait dengan keahlian ilmu agama Islam. Satu tentang ilmu sejarah yaitu dalam surat As Syura, dan surat Al Fatir itu justru science, scientis. Jadi kalau kemudian Pak Sandi, menurut saya sih Pak Sandi itu ya ulama, dari kacamata tadi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/9).

Menurut Hidayat, Sandi memiliki kepribadian yang sesuai dengan kategori ulama di Al-Quran. Mulai dari rajin melakukan ibadah sunah, santun, tawaduk, tidak berperilaku mungkar, dan berilmu.

"Jadi orang yang berilmu dalam bidang ilmu apapun kemudian menghadirkan sikap hidup yang tidak arogan tapi tawaduk melaksanakan ajaran Allah SWT gitu, takut pada Allah, takut melanggar aturan Allah, tidak melakukan perilaku yang mungkar," ungkapnya.

"Kita liat Pak Sandi melakukam semuanya. Orangnya santun, melaksanakan ajaran agama dengan baik, dan sunah-sunah pun dilaksanakan minus poligami dan beliau juga perilakunya menghormati ulama itu perilakunya para ulama. Jadi kalau kemudian definisi ulama dikembalikan kepada Al-Quran maka kategori itu masuk," sambungnya.

Hidayat mengakui Sandi emang tidak memiliki predikat Kiai Haji (KH). Namun, kata dia, predikat itu tidak harus diberikan karena predikan KH adalah kebiasaan masyarakat Indonesia.

"KH adalah khas Indonesia kita menghormati para ulama, tentunya yang menggunakan kiai haji termasuk Kiai Ma'ruf termasuk Kiai Ma'ruf Amin pastilah beliau adalah ulama karena beliau Ketua MUI tapi sekali lagi kalau kita kembali ke Al-Quran sebagai rujukan tentang terminologi ulama begitulah kondisinya kalau yang belum paham silahkan ngaji lagi," ucapnya.

Monday, September 17, 2018

Soal janji Prabowo pulangkan Rizieq, Ma'ruf bilang 'itu urusan pemerintah'

Bakal calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin enggan mengomentari soal janji bakal calon Presiden Prabowo Subianto yang akan memulangkan pentolan FPI Rizieq Shihab. Menurutnya, masalah kepulangan Rizieq menjadi ranah pemerintah.

Soal janji Prabowo pulangkan Rizieq, Ma'ruf bilang 'itu urusan pemerintah'

Hal ini menyikapi penandatangan pakta integritas oleh Prabowo dalam forum Ijtimak Ulama II. Salah satu poin dari pakta integritas itu adalah meminta Prabowo menjamin kepulangan serta merehabilitasi hak-hak Rizieq.

"Itu enggak usah saya tanggapi. Itu urusan pemerintah dan Habib Rizieq," kata Kiai Ma'ruf di Rumah KMA, Jakarta, Minggu (16/9).

Dia pun kembali menegaskan, enggan mengomentari hal tersebut.

"Jadi saya enggak akan mengomentari soal itu," pungkasnya.

Diketahui, Prabowo meneken pakta integritas yang disodorkan forum Ijtimak Ulama II GNPF. Pakta integritas itu berisi 17 poin yang salah satunya berisi kesanggupan Prabowo memulangkan dan menjamin Habib Rizieq Shibab.

"Siap menggunakan hak konstitusional dan atributif yang melekat pada jabatan presiden untuk melakukan proses rehabilitasi, menjamin kepulangan serta memulihkan hak-hak Habib Rizieq Shihab sebagai warga negara Indonesia, serta memberikan keadilan kepada para ulama, aktivis 411,212, dan 313 yang pernah/sedang mengalami kriminalisasi melalui tuduhan tindakan makar yang pernah disangkakan. Penegakan keadilan juga perlu dilakukan terhadap tokoh-tokoh lain yang mengalami penzaliman," isi petikan poin 16.

Pada acara Itjima Ulama II tersebut, panitia memutar pesan suara dari Rizieq Shihab yang didengarkan pada seluruh peserta. Rizieq meminta didoakan agar selamat.

"Mohon doakan keselamatan saya dan keluarga, seperti saya mendoakan semua," ucap Rizieq.

Saturday, September 15, 2018

Sepeda Jokowi laku Rp 1 miliar dilelang untuk korban gempa Lombok

Sepeda Jokowi laku Rp 1 miliar dilelang untuk korban gempa Lombok

Gubernur NTB TGB Zainul Majdi menggelar acara amal untuk korban gempa di Lombok dan Sumbawa, dengan melelang sejumlah barang. TGB mengatakan hasil lelang barang ini mencapai Rp 6 miliar.

"Alhamdulillah, malam hari ini terkumpul sekitar Rp 6 miliar. Semoga bermanfaat untuk masyarakat di Lombok dan Sumbawa," kata TGB di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Jumat (14/9).

Salah satu barang yang dilelang ada sepeda Presiden Jokowi. Sepeda itu dibuka dengan harga awal Rp 600 juta dan berhasil dilelang Rp 1 miliar oleh seorang tamu bernama Jonathan dari Tahir Foundation.

Selain itu, ada pula sepatu pertama pelari Lalu M Zohri yang dibeli oleh istri TGb, Erica Majdi dengan harga Rp 50 juta. Sepatu itu digunakan Zohri menjadi juara dunia di Finlandia beberapa waktu lalu.

Para menteri Kabinet Kerja pun tak mau kalah. Mereka behasil menyumbangkan Rp 850 juta dengan menyanyikan Lagu Manis dan Sayang.

Dalam acara ini turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko.

Selain itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Ada pula Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Tohir.

Friday, September 14, 2018

Jawaban-jawaban menohok Ridwan Kamil saat dikritik dukung Jokowi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan mendukung bakal calon pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Akibat dari sikapnya Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menuai kritik dan banyak komentar negatif dari warganet di media sosial.

Jawaban-jawaban menohok Ridwan Kamil saat dikritik dukung Jokowi

Bakal cawapres Sandiaga Uno menyarankan untuk kepala daerah terpilih langsung fokus membenahi daerahnya, bukan ikut membantu pemenangan pilpres. Apa jawaban Emil?

1. Dikritik dukung Jokowi, Ridwan Kamil minta Sandi ngaca
Ridwan Kamil menegaskan, dukungannya kepada Joko Widodo tidak menyalahi aturan. Ia meminta Sandiaga Uno tidak usah mempermasalahkan kepala daerah mendukung calon di Pilpres 2019.

Menurut Ridwan Kamil, yang diminta Sandiaga Uno bertolak belakang dengan apa yang dilakukan saat Pemilihan Kepala Daerah. Saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dinilai aktif mendukung pasangan calon gubernur di sejumlah wilayah.

"Ya bercermin saja lah, Pak Sandiaga Uno waktu Pilgub Jateng kampanye untuk Sudirman Said, di Jabar Pak Sandiaga Uno kampanye untuk pasangan Asyik (Sudrajat-Syaikhu)," kata Emil.

2. Emil contohkan Ahmad Heryawan dan gubernur Sumbar
Ridwan Kamil mengatakan tidak ada masalah jika kepada daerah mendukung salah satu calon pasangan dalam pilpres mendatang. Dia mencontohkan saat pilpres 2014, Ahmad Heryawan masih menjabat sebagai Gubernur Jabar secara terbuka mendukung Prabowo kala itu. Bahkan menjadi ketua tim sukses Jabar.

Dia juga mencotohkan kepala daerah lainnya yang memberikan dukungan saat pilpres 2014 lalu. Karena itu dia berharap tidak ada yang mempermasalahkan dirinya karena mendukung Jokowi, karena semua sudah sesuai aturan yang berlaku.

"2014 Gubernur Ahmad Heryawan, terbuka mendukung capres, berkampanye dan BAHKAN jadi ketua timses Jabar. 2018 beliau juga mendukung terbuka paslon pilgub. Tidak ada pelanggaran hukum dan UU. Bedanya skg, saya menyatakan dukungan, tapi menahan diri tidak menjadi ketua timses. Nuhun," katanya seperti dikutip dari akun twitternya @ridwankamil, Sabtu (8/9).

"2014 Gubernur Sumbar mendukung terbuka kepada paslon capres. Tidak ada yang salah, selama aturan dan hukum tidak ada yang dilanggar dalam proses politik yang penting ini. Mari berlaku adil dan proporsional. Hatur Nuhun," lanjutnya.

3. Dukung Jokowi secara pribadi bukan wilayah
Ridwan Kamil memastikan dirinya mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf mengatasnamakan pribadi bukan mewakil kelompok ataupun wilayah. Karena menurut dia, memilih salah satu pasangan adalah hak berpolitik setiap manusia.

"Yang tidak boleh itu mendukung dengan membawa-bawa status jabatan publik atau kalim mengatasnamakan wilayah. Jika secara pribadi tidak masalah, karena itu hak politik setiap insan yang ber ktp RI," kata Emil dikutip dari akun twitternya @ridwankamil, Senin (10/9).

Thursday, September 13, 2018

4 Tokoh ini sering dikunjungi para capres-cawapres

Menjelang pemilihan presiden (Pilpres), para capres-cawapres gencar mencari dukungan dari berbagai kalangan. Nah, beberapa tokoh ini hampir selalu dikunjungi capres dan cawapres menjelang pemilihan.

4 Tokoh ini sering dikunjungi para capres-cawapres

Sebab, para tokoh ini cukup berpengaruh dan mempunyai banyak massa. Berikut tokoh-tokoh yang kerap dikunjungi capres-cawapres:

1. Istri Gus Dur
Istri almarhum Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah kerap didatangi oleh capres-cawapres jelang Pilpres. Mereka meminta dukungan kepada Sinta sebagai perwakilan keluarga Gus Dur. Tak bisa dipungkiri sosok Gus Dur masih berpengaruh di Indonesia.

Seperti beberapa waktu lalu, bakal capres 2019 Jokowi menemui Sinta Nuriyah di kediamannya. Jokowi mengaku meminta doa restu kepada Sinta Nuriyah pada Pilpres mendatang. "Saya mohon doa restu dari ibu Sinta," kata Jokowi.

Berselang tiga hari kemudian, giliran bakal cawapres Sandiaga Uno yang mengunjungi Sinta Nuriyah. Sandi pun mendapat banyak wejangan dari Sinta Nuriyah, salah satunya agar menjadi pemimpin yang amanah.

"Ya (wejangan) yang pertama adalah amanah. Pemimpin harus amanah terhadap masyarakat," kata Sinta di kediamannya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (10/9).

2. Ketum PBNU
Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) salah satu orang yang sering didatangi oleh capres-cawapres. Hal itu lantaran PBNU merupakan organisasi Islam yang memiliki banyak massa.

Pada Pilpres 2019, bakal capres-cawapres juga menemui ketum PBNU yang saat ini dijabat oleh Said Aqil Siroj. Bakal capres Prabowo Subianto mengaku minta doa restu kepada PBNU. "Sowan, keliling ke tokoh-tokoh, minta doa restu," ucap Prabowo di lokasi, Kamis (16/8).

Tak cuma Prabowo, dari bakal cawapres Ma'ruf Amin juga menyambangi kantor PBNU untuk bertemu ketum dan jajarannya. Namun Ma'ruf enggan berkomentar ihwal pertemuannya dengan PBNU.

3. Ketum Muhammadiyah
Para capres-cawapres sibuk melakukan safari ke berbagai tempat jelang Pilpres. Salah satu yang tak pernah ketinggalan adalah Muhammadiyah. Sebagai organisasi Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah mempunyai banyak massa. Sehingga tak heran jika capres-cawapres rajin menemui ketum Muhammadiyah untuk mendapat dukungan.

Seperti beberapa waktu lalu, bakal capres Prabowo Subianto mendatangi Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat. Prabowo bertemu dengan ketum Muhammadiyah Hedar Nashir dan pengurus lainnya. Dia mengaku kedatangannya untuk silaturahmi.

Lawan Prabowo, Jokowi juga tak mau ketinggalan untuk mendatangi ketum Muhammadiyah, Haedar Nashir. Jokowi datang bersilaturahmi sekaligus menyerahkan dua ekor hewan kurban.

4. BJ Habibie
Salah satu tokoh yang juga didatangi capres adalah BJ Habibie. Habibie merupakan presiden RI ke 3, di mana dia mengetahui banyak mengenai kondisi Indonesia.

Saat Habibie terbaring sakit, Jokowi sempat menjenguknya. Dalam pertemuan di rumah sakit itu mereka hanya membahas mengenai kondisi kesehatan Habibie.

Wednesday, September 12, 2018

Adu strategi Erick Thohir vs Djoko Santoso, siapa menang?

Adu strategi Erick Thohir vs Djoko Santoso, siapa menang?

Erick Thohir resmi ditunjuk menjadi ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Erick bakal berusaha memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan berbagai strategi.

Di kubu Prabowo-Sandiaga, ada Djoko Santoso sebagai lawan Erick Thohir. Meski belum dideklarasikan, Djoko Santoso disebut akan menjadi ketua tim kampanye Prabowo-Sandiaga. Keduanya akan saling mengadu gagasan dan strategi untuk kemenangan kedua pasangan capres-cawapres itu. Berikut ulasannya:

1. Sasar kaum milenial
Bakal calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin resmi menunjuk mantan Ketua Inasgoc Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Sebagai ketua TKN, Erick diberikan amanah kepada Jokowi agar mengutamakan kepentingan rakyat.

"Kalau beliau mengarahkan sangat sederhana bahwa tentu kami panitia bekerja untuk beliau tapi bagaimana untuk rakyat ke depan terpenting," kata Erick di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9).

Dia pun enggan merinci strategi apa yang akan dilakukan ke depan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Dia menjelaskan akan segera menggelar rapat perdana. Pada rapat nanti kata Erick akan dibicarakan bagaimana meraup hati rakyat dan milenial. Yang terpenting, saat ini akan memfokuskan visi dan misi untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

2. Fokus soal isu ekonomi
Erick Thohir akan menjadi 'nakhoda' dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Erick dinilai mampu menggaet suara rakyat, terutama kaum milineal dan pebisnis.

Sebagai pengusaha sukses tentu Erick lihai dalam urusan ekonomi. Hal ini salah satu yang bisa diterapkan untuk tim dalam kampanye nanti. Di mana saat ini masyarakat sangat mengeluhkan soal melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Banyak anggapan kondisi ini sama seperti tahun 1998. Meski begitu, Erick Thohir menilai, angka depresiasi rupiah tidak mengkhawatirkan. "Apakah ekonomi Indonesia dibilang jelek? Tidak. Data-data menunjukan '98 dengan sekarang jauh posisinya, tapi ada equilibrium yang terjadi di dunia," kata Erick usai deklarasi ketua TKN di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9).

3. Djoko Santoso akan rangkul suara generasi muda
Djoko Santoso, calon Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, mengaku telah menyiapkan berbagai macam strategi untuk bersaing dengan tim sukses kubu Jokowi - Ma'ruf Amin yang dinakhodai Erick Thohir.

Djoko membocorkan salah satu strateginya adalah merangkul suara generasi muda. Djoko menyatakan kesiapannya bersaing dengan Erick yang digadang-gadang bisa menggaet suara kaum milenial.

"Ya saya siap saja. Wong saya anak buah ya. Anak buah. Pas kebetulan saya dari sekolah militer. Ada satu tradisi di militer itu bahwa tugas itu harus dilakukan sebaik baiknya," ujar dia, di Jakarta Timur, Sabtu (8/9).

4. Berjuang menunaikan janji
Koalisi Prabowo-Sandi belum mengumumkan secara resmi nama ketua timsesnya di Pilpres 2019. Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Djoko Santoso kandidat kuat mengisi kursi panglima perang Pilpres tahun depan itu. Djoko Santoso berterima kasih kepada Prabowo dan rekan koalisi telah mempercayakan dirinya masuk timses.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, menjadi bagian timses Prabowo-Sandi sama saja mendapat tugas menjalani janji prajurit. Meski bukan lagi bertugas sebagai alat negara, Djoko menuturkan, dirinya harus berjuang menunaikan janji menyelamatkan kedaulatan bangsa dan bernegara lewat jalur politik.

Mantan anak buah Prabowo saat masih di militer itu bahkan menyebut ancaman besar sejatinya adalah ancaman non militer. Sayang dia tak menjelaskan detail ancaman mendasar tersebut.

"Kelihatannnya perjuangan telah beralih bukan di senjata lagi, karena saya lihat ancaman-ancamannya berat. Ancaman yang berat adalah non militer dan ancaman ancaman ini sangat mendasar bisa menghabisi Republik ini," ujar Djoko, Sabtu (8/9).

Monday, September 10, 2018

Kekhawatiran kubu Prabowo-Sandi saat Jokowi tunjuk Erick Thohir

Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang. Erick dipilih karena dianggap bisa merepresentasikan kaum milenial. Selain itu dia juga dinilai mempunyai kemampuan menejerial yang baik.

Kekhawatiran kubu Prabowo-Sandi saat Jokowi tunjuk Erick Thohir

Akan tetapi masuknya Erick ke dalam kubu Jokowi membuat khawatir barisan Prabowo-Sandi, khususnya kecemasan itu datang dari bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Berikut kekhawatiran itu:

1. Khawatir pertemanan retak
Dengan didapuknya Erick Thohir menjadi timses Jokowi-Ma'ruf Amin membuat Sandiaga Uno khawatir jalinan persahabatannya retak. Sebab Sandi dengan Erick menjalin persahabatan cukup lama. Keduanya bersahabat sejak duduk di bangku SMA hingga sama-sama menjadi seorang pengusaha sukses dan kaya raya.

"Ya tentu secara jujur ya khawatir, ini pertemanan, secara riil pasti kita khawatir," kata Sandiaga di Posko Melawai, Jaksel, Kamis (6/9).

2. Kedekatan keluarga renggang
Sandiaga Uno tak cuma mencemaskan nasib persahabatannya saat Erick Thohir jadi timses Jokowi-Ma'ruf Amin. Akan tetapi kedekatan antar keluarga juga dikhawatirkan renggang ketika keduanya berseberangan soal politik.

Sandi mengatakan, istri dan anak mereka berteman baik. Bahkan sang istri mempunyai beberapa kegiatan yang sama dengan istri Erick. "Istri saya dengan istri beliau arisan, pengajian bersama, anak-anak kami bersahabat. Saya sangat bersahabat juga sama kakak beliau," kata Sandiaga di Posko Melawai, Jaksel, Kamis (6/9).

3. Menjadi lawan di Pilpres
Sandiaga Uno khawatir masuknya Erick Thohir jadi Timses Jokowi-Ma'ruf Amin berpengaruh terhadap persahabatannya. Karena artinya dua sahabat itu menjadi lawan dan bersaing dalam Pilpres 2019.

Di mana Erick berusaha keras memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sementara Sandi sendiri ingin memenangkan dalam kontestasi itu. Oleh karena itu, apabila bisa memilih, maka Sandi tak menyarankan Erick masuk timses. Melainkan tetap menjadi pengusaha saja.

"Dan sebagai pengusaha pak Erick pasti tidak mau seperti posisi ini, saya yakin, kalau boleh milih pasti dia enggak bakal mau, karena dia lebih mudah untuk mengurus usahanya, tidak membebani sebagai political expose person (PEP), kalau ketua tim pasti jadi PEP, pasti dia akan sangat berat sebagai pengusaha dan Erick membawahi ribuan pegawai juga, jadi bagi saya, saya sangat mengerti posisi beliau," kata Sandiaga di Posko Melawai, Jaksel, Kamis (6/9).

4 Orang populer tolak gabung jadi timses Jokowi dan Prabowo

Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menyusun tim sukses untuk pemenangan Pilpres 2019. Sejumlah nama telah masuk dalam timses.

4 Orang populer tolak gabung jadi timses Jokowi dan Prabowo

Namun, ada sejumlah nama populer yang enggan bergabung dalam tim sukses baik di Prabowo dan Jokowi. Mengapa mereka menolak, berikut alasannya?

1. Najwa Shihab pilih fokus di jurnalistik
Nama Najwa Shibab sempat santer menjadi kandidat Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Najwa sendiri tak menampik pernah ditawari menjadi ketua tim pemenangan Jokowi. Namun, tawaran itu ditolak Najwa Shihab. Najwa menolak tawaran itu lantaran masih belum mau untuk terjun di dunia politik. Dia masih ingin fokus terlebih dahulu sebagai jurnalis.

"Pada semua pihak jawabnya selalu sama, saya belum ingin terjun ke dunia politik. Masih tetap di dunia jurnalistik dan sedang fokus membesarkan Narasi TV," Kata Najwa.

2. Mahfud MD
Mahfud MD menegaskan tidak akan menjadi tim sukses koalisi siapa pun di Pilpres 2019 mendatang, baik calon Jokowi-Ma'ruf ataupun Prabowo-Sandi. Menurut dia, jabatannya di Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai anggota dewan pengarah menjadikannya sebagai pejabat negara yang wajib netral. Padahal nama Mahfud sempat disebut-sebuat masuk dalam barisan Jokowi.

"Saya berada di BPIP. BPIP ditugaskan Presiden untuk menata ideologi, tentu termasuk bagaimana netralitas penyelenggara negara. Maka dari itu kalau saya masuk timses mana pun saya tidak netral," kata Mahfud.

3. Rizal Ramli
Rizal Ramli dikabarkan masuk dalam bursa Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Namun Mantan Menko Maritim ini membantah kalau dirinya masuk dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga. Dia menegaskan, hingga kini dirinya masih independen dan belum menentukan dukungan kedua kubu pasangan capres- cawapres.

"Pada titik ini kami belum menentukan sikap apa-apa. Kami menentukan di tengah, tidak mendukung paslon ini, paslon itu," tutur Rizal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).

4. Bima Arya Sugiarto
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugianto juga menolak masuk dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandi. Bima mengatakan dirinya lebih memilih menjalankan amanah sebagai wali kota Bogor dan menuntaskan janji kampanye ke warga.

"Tetapi kalau kepala daerah itu lebih banyak fokusnya untuk tugas-tugas utamanya," Bima menjelaskan.

Saturday, September 8, 2018

Lama bersahabat, Erick Thohir keberatan disebut bertarung dengan Sandiaga

Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno berpelukan dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir saat bertemu di acara akad nikah putra Ketua DPR RI Bambang Soesatyo pagi tadi.

Lama bersahabat, Erick Thohir keberatan disebut bertarung dengan Sandiaga

Sandiaga dan Erick Thohir merupakan pebisnis dan memiliki hubungan persahabatan. Namun di Pilpres 2019, keduanya berpisah jalan. Sandiaga menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, yang menjadi lawan Jokowi.

Menurut Erick, persahabatannya dengan Sandiaga yang sudah berpuluh tahun bukan untuk dilupakan.

"Masa lalu dan masa depan kan enggak bisa dilupakan," kata Erick di kawasan Kuningan, Jaksel, Sabtu (8/9).

Meski saat ini berbeda dalam politik, Erick menolak disebut bertarung dengan Sandiaga.

"Pelukan, baik. Harus baik dong. Makanya kemarin kalau pas ada teman dari kalian istilah bertarung makanya saya keberatan. Kalau kita yang besar-besar atau partai-partai, atau pokoknya samalah yang punya kekuatan bertarung yang rugi kan siapa. Yang rugi rakyatnya. Justru contoh apa yang kita lakukan bersama-sama kan membangun identitas bangsa di mata dunia," katanya.

Saat ini, lanjut Erick, dirinya dan Sandiaga sedang bertugas bukan bertarung. "Ya kan dia punya tugas, saya punya tugas sekarang. Tanya dia punya tugas enggak? Kalau saya tugasnya tim. Begitulah. Saya rasa kemarin kan sudah bikin statement masing-masing hari ini punya tugas masing-masing," katanya.

Sebelumnya, meski berseberangan, Sandiaga menyebut persahabatan antara dirinya dan Erick abadi.

"Pertama, pertemanan kita abadi, jadi itu enggak ada yang harus diragukan," ucap Sandiaga.

Friday, September 7, 2018

keuntungan Jokowi didukung 3 gubernur dari wilayah pemilihnya terbanyak

Menjelang Pemilihan Presiden 2019, calon petahana Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan dukungan kuat dari para gubernur. Ada tiga gubernur dari wilayah padat pemilih terang-terangan mendukung Jokowi.

keuntungan Jokowi didukung 3 gubernur dari wilayah pemilihnya terbanyak

Ada nama Ridwan Kamil dari Jawa Barat, Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah dan Khofifah Indar Parawansa dari Jawa Timur. Apa keuntungan Jokowi mendapatkan dukungan penuh dari tiga gubernur, berikut ulasan Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing:

1. Pemilih Emil bisa dukung Jokowi
Dukungan dari Ridwan Kamil menjadi modal bagi Jokowi dalam Pilpres 2019. Apalagi pada Pilpres 2014, Jokowi keok di wilayah Jawa Barat. Emil sendiri pada Pilkada 2018 mendapat 7.226.254 suara.

Jabar diketahui sebagai salah satu provinsi padat pemilih. Pada 2014 saja, jumlah pemilih di Jabar mencapai 23.697.696 suara. Jokowi waktu itu hanya mengantongi 9.530.315. Kalah jauh dengan Prabowo Subianto 14.167.381 suara.

"Saya kira suara-suara yang memilih Ridwan Kamil saat pilkada kemarin, secara hipotesis pemilih Ridwan Kamil akan lebih cenderung akan lebih memilih Jokowi. Ridwan Kamil termasuk tokoh yang diterima oleh semua lapisan di Jawa Barat," kata Emrus.

2. Wilayah Jatim
Bagaimana dengan wilayah Jatim. Di wilayah Jatim, Jokowi juga mendapat dukungan dari Khofifah. Apalagi Khofifah adalah mantan menteri sosial era Jokowi. Bekas anak buahnya sendiri.

Dalam daftar jumlah pemilih di Jatim pada Pilpres 2014, jumlahnya mencapai 21.946.401. Jokowi waktu itu memang menang di wilayah Jatim dengan meraup 11.669.313 suara, beda tipis dengan Prabowo 10.277.088 suara.

"Bagaimana pun gubernur-gubernur yang ada di daerah itu pasti tokoh di masyarakat. Paling tidak masyarakat yang sangat mencintai gubernur," kata Emrus.

3. Jateng, kandang banteng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah pasti mendukung penuh Jokowi. Sebab, Ganjar adalah seorang politikus PDIP. Ganjar tahun ini kembali menjadi gubernur setelah menang dalam Pilkada 2018.

Suara di Jateng juga tak kalah besar. Data pada Pilpres 2014, ada 19.445.260 suara. Jateng yang dikenal dengan kandang Banteng, Jokowi diprediksi akan menang telak di wilayah ini. Fakta 2014 buktinya, Jokowi waktu itu memperoleh 12.959.540 suara, sedangkan Prabowo hanya 6.485.720 suara.

"Kalau Jawa Tengah sudah pasti mendukung kan, karena Ganjar PDIP," kata Emrus.

Thursday, September 6, 2018

Dukungan jor-joran Gubernur Papua untuk Jokowi

Dukungan jor-joran Gubernur Papua untuk Jokowi

Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Keputusan Lukas ini berseberangan dengan partainya, Partai Demokrat yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Akibat keputusannya Lukas terancam sanksi berat, namun itu tidak membuat nyali Lukas ciut. Dia secara jor-joran memberikan dukungan kepada Jokowi dan memastikan Jokowi akan menang di tanah Papua. Berikut ini dukungan Lukas untuk Jokowi-Ma'ruf:

1. Jokowi Presiden yang paham Papua
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua ini punya alasan tersendiri sehingga memilih beda sikap dengan partainya. Dia mengungkapkan, Jokowi lebih memahami persoalan yang dihadapi Papua ketimbang calon presiden lain. Jokowi, lanjut dia, juga bisa menyelesaikan masalah yang menimpa Papua selama ini.

"Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua. Ini kami catat. Siapa pun presiden, tapi saat ini yang terbaik Jokowi. Dia sudah lihat masalah kita banyak di Papua. Semua permasalahan di Papua dia memahami. Selama ini orang Jakarta tidak tahu, tapi Jokowi sudah memahami bahwa ternyata Papua lebih susah," jelasnya.

2. Lukas: 3 Juta suara ke Jokowi
Lukas Enembe memastikan seluruh kader Partai Demokrat di Papua mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. "Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekjen (Demokrat), ini semua kader Demokrat, baik bupati semua dukung Jokowi. Sudah saya kasih tahu begitu," kata Lukas Enembe di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).

Bahkan, Lukas menjamin suara warga Papua akan memilih Jokowi. "3 juta suara kita kasih semua ke Jokowi," kata Lukas.

3. Tidak takut dipecat
Akibat mendukung Jokowi-Ma'ruf, Lukas terancam terkena sanksi pemecatan sebagai kader Partai Demokrat. Lukas sendiri tidak takut terhadap sanksi yang akan diberikan, dia mengatakan siap menerima sanksi apapun termasuk dipecat.

"Saya dukung Jokowi. Tidak ada urusan, tidak ada urusan dengan partai. Sanksi silakan saja," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).

4. Sanksi berat untuk Lukas
Bagaimana komentar Demokrat? Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Lukas Enembe terancam sanksi berat. Lukas Enembe dianggap tak patuh pada keputusan partai untuk mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Ya tentunya kan ada aturan yang baku di partai. Tergantung dari pada bobot kesalahannya kalau dianggap salah," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).

Wednesday, September 5, 2018

Penjelasan Sederhana Mengapa Dolar Bisa Naik Tinggi

Penjelasan Sederhana Mengapa Dolar Bisa Naik Tinggi

1. Berimbas dari krisis Argentina
Anjloknya nilai mata uang berimbas dari krisis Argentina. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, masalah krisis Argentina tak hanya melemahkan rupiah, tapi juga mayoritas mata uang di Asia Tenggara, seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand.

Krisis Argentina ini langsung membuat pelaku pasar gelisah dan mata uang melemah karena depresiasi peso Argentina mencapai 40 peso dari dolar AS. Hal ini membuat bank sentral Argentina, The Central Bank of the Argentine Republic, mengucurkan cadangan devisa dalam jumlah tinggi untuk menstabilkan peso.

Bahkan, Presiden Argentina Mauricio Macri sampai mengajukan pinjaman USD50 miliar kepada Organisasi Dana Moneter Internasional (Intenational Monetary Fund/IMF). Dampak krisis Argentina ini juga tidak terlalu signifikan terhadap ekonomi Indonesia, bila dibandingkan dengan gejolak ekonomi Turki beberapa waktu lalu.

2. Karena suku bunga The Federal Reserve
Pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyatakan tetap menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap ekonomi AS yang sehat dan isyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga. Langkah itu akan tetap dilakukan meski Presiden AS Donald Trump kritik terhadap biaya pinjaman lebih tinggi.

The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneter pada 2015 telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2018. Diperkirakan kenaikan suku bunga lagi pada September dan Desember.

Pihaknya percaya kalau kenaikan suku bunga secara bertahap ini tetap sesuai dengan kondisi ekonomi.

3. Cara atasi nilai rupiah anjlok dengan kurangi impor
Sri Mulyani menjelaskan, untuk melindungi fundamental ekonomi domestik, pemerintah telah mengambil beberapa keputusan yang cukup berani. Salah satunya adalah upaya menyelamatkan defisit neraca perdagangan dengan cara mengurangi impor agar Rupiah bisa kembali terdongkrak.

Adapun kebijakan tersebut berupa penyesuaian tarif pajak penghasilan (PPh) impor untuk 900 komoditas impor. Aturan akan segera diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). "Besok pagi akan lakukan penerbitan PMK dalam rangka atur impor barang konsumsi," ujarnya.

Dia berharap dengan dikeluarkannya PMK tersebut dapat mengurangi celah antara impor dan ekspor yang saat ini cukup jauh.

4. Pemerintah meminta devisa hasil ekspor bawa pulang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta para pengusaha untuk membawa pulang Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke Tanah Air. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Direktur Statistik Bank Indonesia (BI), Tutuk Cahyono memgatakan bahwa aturan mengenai DHE sendiri sudah ada sejak lama.

Dia menjelaskan, DHE yang dibawa pulang ke Tanah Air akan sangat berpengaruh terbadap nilai tukar Rupiah yang saat ini masih terdepresiasi atau melemah. Setiap devisa yang masuk, bahkan devisa Utang Luar Negeri (ULN) bisa menenangkan fluktuasi Rupiah sebab bisa memenuhi supply current account deficit (CAD).

"Defisit kan harus dibaiayai, bisa dari ULN, DHE dan sebagainya. Inilah kita terus lakukan, pendekatan ke perusahaan," ujarnya.

Tuesday, September 4, 2018

Polisi Viral, Polisi Hebat Berani Melawan Oknum Targar Gak Jelas Siapa Calonnya

Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden Banyuwangi berencana menggugat aparat kepolisian ke Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Gugatan ini ditujukan terhadap Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman, Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Machfud Arifin dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Polisi Viral, Polisi Hebat Berani Melawan Oknum Targar Gak Jelas Siapa Calonnya

Gugatan itu terkait tak kunjung dikeluarkannya Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) oleh polisi mengenai rencana aksi deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu (5/9/2018) besok.

Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman menanggapi ancaman gugatan tersebut dengan dingin. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan STTP untuk acara deklarasi itu.

Dari pernyataan beliau ini membuat bulu kuduk saya merinding! Beliau berani dengan lantang dan jelas melawan oknum MAKAR yang berlindung dibalik pasal padahal pasal yang dipakai penetrasi klimaksnya tidak jelas

“Saya tidak takut kalau digugat. Sampek matek(sampai mati, red) ndak takut saya. Kenapa tidak kami beri izin itu jelas. Calon presiden itu ada dua. Dia pakai ganti presiden itu maksudnya apa? Itu makanya saya tolak,” tegas Donny

Camkan itu HTI! Camkan itu Mardani Ahli SARA! Camkan itu wahai Nemo Warisan! Camkan itu Pentol Botak!

Calon presiden itu ada dua. Dia pakai ganti presiden itu maksudnya apa?

Bapak Donny menjelaskan, alasan tak dikeluarkannya STTP tersebut karena tugas polisi menjaga Banyuwangi tetap kondusif dan damai. Pihaknya tak ingin ada perpecahan antar-warga, termasuk menjaga stabilitas investasi di Banyuwangi.

“Alasan kami ini sudah sesuai dengan PP nomor 60 tahun 2017 pasal 5. Kami tak main-main jika aksi tersebut tetap dilaksanakan. Saya ndak ada urusan. Jika tetap nekat ya tak tabrak mereka itu,” - Donny

Saya ndak ada urusan. Jika tetap nekat ya tak tabrak mereka itu

Masih berani ngotot? Ditabrak kalian! Tapi nyatanya mereka masih berani, malah ngajukan gugatan kepengadilan negeri, padahal jelas-jelas bilang: "Kami ini bukan pro Jokowi dan Prabowo. Ini nonparpol kegiatan kami ini" Mereka ini komplotannya memang sudah gila dan kelewat gila, sudah jelas-jelas bukan pro Jokowi, bukan pro Prabowo, lah lantas mau ganti siapa? Mau ganti Presiden HTI? Mau buat negara chaos lagi seperti 98 ? Norak!

Sudah jelas dedengkot HTI berlindung dibalik tagar, mereka ini punya cita-cita gak pernah mati untuk ciptakan khilafah ya sepertinya, kekeh banget. Demi cita-cita yang mulia untuk membuat kerusuhan 98 terulang kembali, berusaha chaos agar cita-citanya tercapai.

Terimakasih sekali lagi atas keberanian bapak Donny, sebelumnya ini ada satu polisi pemberani juga dari Surabaya yang saat itu membubarkan aksi Ahmad Dhani, beliau juga gagah berani, dengan berbicara "Nih liat wajah saya"

MOHON INFO, ada yg kenal dengan lelaki berbaju Polisi ini? TKP di Surabaya. Name Tag nya tidak kelihatan. Khawatir aja ini Polisi Gadungan. Tks pic.twitter.com/7qFLVibcQV

— MUSTOFA NAHRA BUKAN PLONGA PLONGO (@AkunTofa) August 29, 2018

Dalam status berikut ini https://twitter.com/AkunTofa/status/1034762415613702144. Beliau juga hebat, karena berani mengambil paksa banner emak-emak bayaran yang saat itu dibayar sebanyak 60 ribu rupiah untuk ikut demo panas-panasan deklarasi tagar tidak jelas.

Salut kepada Polisi! Agar terus melindungi rakyat dari oknum yang ingin memecah belah. Karena jelas isi mulut dari orator-orator tidak berkepentingan itu jelas tidak berfaedah contohnya saja kalimat berikut ini:


  • PKI bangkit

  • Negara bangkrut

  • Indonesia bubar

  • Negara miskin selamanya

  • Ulama di tangkapin

  • Umat Islam akan di bunuhi

  • Pribumi tersingkirkan

  • TKA dimana-mana

  • Negara dibeli cina

  • Anak jadi homo


Diatas semua akan terus terjadi kalau 2019 ga ganti presiden, Super duper konyol, yang ngomong bungul, yang percaya lebih bungul. - bungul itu bahasa banjar, pernyataan ini dikutip dari status orang banjar https://twitter.com/CH_chotimah/status/1036140591397068800